Cara Membuat Daftar Isi Pada sidebar Blog

Untuk postingan kali ni, akan membahas cara membuat daftar isi pada sidebar blog.

Sebenarnya daftar isi yang dibuat berikut ini bukan hanya untuk sidbar blog saja, tapi juga bisa diletakkan pada postingan blog. Jadi, langsung saja menuju cara membuatnya daftar isi pada blog berikut ini :

Cara Membuat Daftar Menu/Isi Di Sidebar Blog :

     1. Login ke dashboard blogger anda.
     2. Pilih Rancangan > Elemen Laman > Add gadget (HTML/JavaScript)
     3. Copy script dibawah ini dan paste pada gadget.
<div style="background:#FFFFFF; no-repeat scroll 0 0; border:2px solid #FFFFFF;height:310px; overflow:auto; padding:10px; width:260px;"><div id="cl_option">Loading... </div><div id="cl_content_list"></div><script type="text/javascript">var jumlah_kata_dalam_ringkasan = 250;</script><script src="http://raihanun.googlecode.com/files/DaftarMenuOtomatis.js"></script><script src="http://ketikwww.blogspot.com/feeds/posts/default?alt=json-in-script&amp;callback=onLoadFeed&amp;max-results=500"></script></div>
      4. Silahkan edit pada lebar (width) dan tinggi (height) pada script ini untuk menyesuaikan dengan lebar sidebar blog anda. Dan ganti juga nama blognya dengan nama blog anda.
      5. Save / Simpan.

Demikianlah cara membuat daftar isi pada sidebar blog. Semoga bermanfaat!

Kutitip surat ini Untukmu Anakku

Assalamu’alaikum,

Segala puji Ibu panjatkan kehadirat Allah ta’ala yang telah memudahkan Ibu untuk beribadah kepada-Nya. Shalawat serta salam Ibu sampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Amin…

Wahai anakku,
Surat ini datang dari Ibumu yang selalu dirundung sengsara… Setelah berpikir panjang Ibu mencoba untuk menulis dan menggoreskan pena, sekalipun keraguan dan rasa malu menyelimuti diri. Setiap kali menulis, setiap kali itu pula gores tulisan terhalang oleh tangis, dan setiap kali menitikkan air mata setiap itu pula hati terluka…

Wahai anakku!
Sepanjang masa yang telah engkau lewati, kulihat engkau telah menjadi laki-laki dewasa, laki-laki yang cerdas dan bijak! Karenanya engkau pantas membaca tulisan ini, sekalipun nantinya engkau remas kertas ini lalu engkau merobeknya, sebagaimana sebelumnya engkau telah remas hati dan telah engkau robek pula perasaanku.

Wahai anakku…
25 tahun telah berlalu, dan tahun-tahun itu merupakan tahun kebahagiaan dalam kehidupanku. Suatu ketika dokter datang menyampaikan kabar tentang kehamilanku dan semua ibu sangat mengetahui arti kalimat tersebut. Bercampur rasa gembira dan bahagia dalam diri ini sebagaimana ia adalah awal mula dari perubahan fisik dan emosi…

Semenjak kabar gembira tersebut aku membawamu 9 bulan. Tidur, berdiri, makan dan bernafas dalam kesulitan. Akan tetapi itu semua tidak mengurangi cinta dan kasih sayangku kepadamu, bahkan ia tumbuh bersama berjalannya waktu.

Aku mengandungmu, wahai anakku!
Pada kondisi lemah di atas lemah, bersamaan dengan itu aku begitu gembira tatkala merasakan melihat terjangan kakimu dan balikan badanmu di perutku. Aku merasa puas setiap aku menimbang diriku, karena semakin hari semakin bertambah berat perutku, berarti engkau sehat wal afiat dalam rahimku.

Penderitaan yang berkepanjangan menderaku, sampailah saat itu, ketika fajar pada malam itu, yang aku tidak dapat tidur dan memejamkan mataku barang sekejap pun. Aku merasakan sakit yang tidak tertahankan dan rasa takut yang tidak bisa dilukiskan.

Sakit itu terus berlanjut sehingga membuatku tidak dapat lagi menangis. Sebanyak itu pula aku melihat kematian menari-nari di pelupuk mataku, hingga tibalah waktunya engkau keluar ke dunia. Engkau pun lahir… Tangisku bercampur dengan tangismu, air mata kebahagiaan. Dengan semua itu, sirna semua keletihan dan kesedihan, hilang semua sakit dan penderitaan, bahkan kasihku padamu semakin bertambah dengan bertambah kuatnya sakit. Aku raih dirimu sebelum aku meraih minuman, aku peluk cium dirimu sebelum meneguk satu tetes air ke kerongkonganku.

Wahai anakku…
Telah berlalu tahun dari usiamu, aku membawamu dengan hatiku dan memandikanmu dengan kedua tangan kasih sayangku. Saripati hidupku kuberikan kepadamu. Aku tidak tidur demi tidurmu, berletih demi kebahagiaanmu.

Harapanku pada setiap harinya, agar aku melihat senyumanmu. Kebahagiaanku setiap saat adalah celotehmu dalam meminta sesuatu, agar aku berbuat sesuatu untukmu…itulah kebahagiaanku!

Kemudian, berlalulah waktu. Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Selama itu pula aku setia menjadi pelayanmu yang tidak pernah lalai, menjadi dayangmu yang tidak pernah berhenti, dan menjadi pekerjamu yang tidak pernah mengenal lelah serta mendo’akan selalu kebaikan dan taufiq untukmu.

Aku selalu memperhatikan dirimu hari demi hari hingga engkau menjadi dewasa. Badanmu yang tegap, ototmu yang kekar, kumis dan jambang tipis yang telah menghiasi wajahmu, telah menambah ketampananmu. Tatkala itu aku mulai melirik ke kiri dan ke kanan demi mencari pasangan hidupmu.

Semakin dekat hari perkawinanmu, semakin dekat pula hari kepergianmu. saat itu pula hatiku mulai serasa teriris-iris, air mataku mengalir, entah apa rasanya hati ini. Bahagia telah bercampur dengan duka, tangis telah bercampur pula dengan tawa. Bahagia karena engkau mendapatkan pasangan dan sedih karena engkau pelipur hatiku akan berpisah denganku.

Waktu berlalu seakan-akan aku menyeretnya dengan berat. Kiranya setelah perkawinan itu aku tidak lagi mengenal dirimu, senyummu yang selama ini menjadi pelipur duka dan kesedihan, sekarang telah sirna bagaikan matahari yang ditutupi oleh kegelapan malam. Tawamu yang selama ini kujadikan buluh perindu, sekarang telah tenggelam seperti batu yang dijatuhkan ke dalam kolam yang hening, dengan dedaunan yang berguguran. Aku benar-benar tidak mengenalmu lagi karena engkau telah melupakanku dan melupakan hakku.

Terasa lama hari-hari yang kulewati hanya untuk ingin melihat rupamu. Detik demi detik kuhitung demi mendengarkan suaramu. Akan tetapi penantian kurasakan sangat panjang. Aku selalu berdiri di pintu hanya untuk melihat dan menanti kedatanganmu. Setiap kali berderit pintu aku manyangka bahwa engkaulah orang yang datang itu. Setiap kali telepon berdering aku merasa bahwa engkaulah yang menelepon. Setiap suara kendaraan yang lewat aku merasa bahwa engkaulah yang datang.

Akan tetapi, semua itu tidak ada. Penantianku sia-sia dan harapanku hancur berkeping, yang ada hanya keputusasaan. Yang tersisa hanyalah kesedihan dari semua keletihan yang selama ini kurasakan. Sambil menangisi diri dan nasib yang memang telah ditakdirkan oleh-Nya.

Anakku…
ibumu ini tidaklah meminta banyak, dan tidaklah menagih kepadamu yang bukan-bukan. Yang Ibu pinta, jadikan ibumu sebagai sahabat dalam kehidupanmu. Jadikanlah ibumu yang malang ini sebagai pembantu di rumahmu, agar bisa juga aku menatap wajahmu, agar Ibu teringat pula dengan hari-hari bahagia masa kecilmu.

Dan Ibu memohon kepadamu, Nak! Janganlah engkau memasang jerat permusuhan denganku, jangan engkau buang wajahmu ketika Ibu hendak memandang wajahmu!!

Yang Ibu tagih kepadamu, jadikanlah rumah ibumu, salah satu tempat persinggahanmu, agar engkau dapat sekali-kali singgah ke sana sekalipun hanya satu detik. Jangan jadikan ia sebagai tempat sampah yang tidak pernah engkau kunjungi, atau sekiranya terpaksa engkau datangi sambil engkau tutup hidungmu dan engkaupun berlalu pergi.

Anakku...
Telah bungkuk pula punggungku. Bergemetar tanganku, karena badanku telah dimakan oleh usia dan digerogoti oleh penyakit… Berdiri seharusnya dipapah, dudukpun seharusnya dibopong, sekalipun begitu cintaku kepadamu masih seperti dulu…

Masih seperti lautan yang tidak pernah kering. Masih seperti angin yang tidak pernah berhenti.

Sekiranya engakau dimuliakan satu hari saja oleh seseorang, niscaya engkau akan balas kebaikannya dengan kebaikan setimpal. Sedangkan kepada ibumu… Mana balas budimu, nak!?

Mana balasan baikmu! Bukankah air susu seharusnya dibalas dengan air susu serupa?! Akan tetapi kenapa nak! Susu yang Ibu berikan engkau balas dengan tuba. Bukankah Allah ta’ala telah berfirman, “Bukankah balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula?!” (QS. Ar Rahman: 60) Sampai begitu keraskah hatimu, dan sudah begitu jauhkah dirimu?! Setelah berlalunya hari dan berselangnya waktu?!

Wahai anakku...
Setiap kali aku mendengar bahwa engkau bahagia dengan hidupmu, setiap itu pula bertambah kebahagiaanku. Bagaimana tidak, engkau adalah buah dari kedua tanganku, engkaulah hasil dari keletihanku. Engkaulah laba dari semua usahaku! Kiranya dosa apa yang telah kuperbuat sehingga engkau jadikan diriku musuh bebuyutanmu?! Pernahkah aku berbuat khilaf dalam salah satu waktu selama bergaul denganmu, atau pernahkah aku berbuat lalai dalam melayanimu?

Terus, jika tidak demikian, sulitkah bagimu menjadikan statusku sebagai budak dan pembantu yang paling hina dari sekian banyak pembantumu . Semua mereka telah mendapatkan upahnya!? Mana upah yang layak untukku wahai anakku!

Dapatkah engkau berikan sedikit perlindungan kepadaku di bawah naungan kebesaranmu? Dapatkah engkau menganugerahkan sedikit kasih sayangmu demi mengobati derita orang tua yang malang ini? Sedangkan Allah ta’ala mencintai orang yang berbuat baik.

Wahai anakku!!
Aku hanya ingin melihat wajahmu, dan aku tidak menginginkan yang lain.

Wahai anakku...!
Hatiku teriris, air mataku mengalir, sedangkan engkau sehat wal afiat. Orang-orang sering mengatakan bahwa engkau seorang laki-laki supel, dermawan, dan berbudi.

Anakku…
Tidak tersentuhkah hatimu terhadap seorang wanita tua yang lemah, tidak terenyuhkah jiwamu melihat orang tua yang telah renta ini, ia binasa dimakan oleh rindu, berselimutkan kesedihan dan berpakaian kedukaan!? Bukan karena apa-apa?! Akan tetapi hanya karena engkau telah berhasil mengalirkan air matanya… Hanya karena engkau telah membalasnya dengan luka di hatinya… hanya karena engkau telah pandai menikam dirinya dengan belati durhakamu tepat menghujam jantungnya… hanya karena engkau telah berhasil pula memutuskan tali silaturrahim?!

Wahai anakku...
Ibumu inilah sebenarnya pintu surga bagimu. Maka titilah jembatan itu menujunya, lewatilah jalannya dengan senyuman yang manis, pemaafan dan balas budi yang baik. Semoga aku bertemu denganmu di sana dengan kasih sayang Allah ta’ala, sebagaimana dalam hadits: “Orang tua adalah pintu surga yang di tengah. Sekiranya engkau mau, maka sia-siakanlah pintu itu atau jagalah!!” (HR. Ahmad)

Anakku...
Aku sangat mengenalmu, tahu sifat dan akhlakmu. Semenjak engkau telah beranjak dewasa saat itu pula tamak dan labamu kepada pahala dan surga begitu tinggi. Engkau selalu bercerita tentang keutamaan shalat berjamaah dan shaf pertama. Engkau selalu berniat untuk berinfak dan bersedekah.

Akan tetapi, anakku...!
Mungkin ada satu hadits yang terlupakan olehmu! Satu keutamaan besar yang terlalaikan olehmu yaitu bahwa Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, amal apa yang paling mulia? Beliau bersabda: “Shalat pada waktunya”, aku berkata: “Kemudian apa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Berbakti kepada kedua orang tua”, dan aku berkata: “Kemudian, wahai Rasulullah!” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah”, lalu beliau diam. Sekiranya aku bertanya lagi, niscaya beliau akan menjawabnya. (Muttafaqun ‘alaih)

Wahai anakku!!
Ini aku, pahalamu, tanpa engkau bersusah payah untuk memerdekakan budak atau berletih dalam berinfak. Pernahkah engkau mendengar cerita seorang ayah yang telah meninggalkan keluarga dan anak-anaknya dan berangkat jauh dari negerinya untuk mencari tambang emas?! Setelah tiga puluh tahun dalam perantauan, kiranya yang ia bawa pulang hanya tangan hampa dan kegagalan. Dia telah gagal dalam usahanya. Setibanya di rumah, orang tersebut tidak lagi melihat gubuk reotnya, tetapi yang dilihatnya adalah sebuah perusahaan tambang emas yang besar. Berletih mencari emas di negeri orang kiranya, di sebelah gubuk reotnya orang mendirikan tambang emas.

Begitulah perumpamaanmu dengan kebaikan. Engkau berletih mencari pahala, engkau telah beramal banyak, tapi engkau telah lupa bahwa di dekatmu ada pahala yang maha besar. Di sampingmu ada orang yang dapat menghalangi atau mempercepat amalmu. Bukankah ridhoku adalah keridhoan Allah ta’ala, dan murkaku adalah kemurkaan-Nya?

Anakku...
Yang aku cemaskan terhadapmu, yang aku takutkan bahwa jangan-jangan engkaulah yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya: “Merugilah seseorang, merugilah seseorang, merugilah seseorang”, dikatakan, “Siapa dia,wahai Rasulullah?, Rasulullah menjawab, “Orang yang mendapatkan kedua ayah ibunya ketika tua, dan tidak memasukkannya ke surga”. (HR. Muslim)

Anakku…
Aku tidak akan angkat keluhan ini ke langit dan aku tidak adukan duka ini kepada Allah, karena sekiranya keluhan ini telah membumbung menembus awan, melewati pintu-pintu langit, maka akan menimpamu kebinasaan dan kesengsaraan yang tidak ada obatnya dan tidak ada dokter yang dapat menyembuhkannya. Aku tidak akan melakukannya, Nak! Bagaimana aku akan melakukannya sedangkan engkau adalah jantung hatiku…

Bagaimana ibumu ini kuat menengadahkan tangannya ke langit sedangkan engkau adalah pelipur laraku. Bagaimana Ibu tega melihatmu merana terkena do’a mustajab, padahal engkau bagiku adalah kebahagiaan hidupku.

Bangunlah Nak!

Uban sudah mulai merambat di kepalamu. Akan berlalu masa hingga engkau akan menjadi tua pula, dan al jaza’ min jinsil amal… “Engkau akan memetik sesuai dengan apa yang engkau tanam…” Aku tidak ingin engkau nantinya menulis surat yang sama kepada anak-anakmu, engkau tulis dengan air matamu sebagaimana aku menulisnya dengan air mata itu pula kepadamu.

Wahai anakku...
Bertaqwalah kepada Allah pada ibumu, peganglah kakinya!! Sesungguhnya surga di kakinya. Basuhlah air matanya, balurlah kesedihannya, kencangkan tulang ringkihnya, dan kokohkan badannya yang telah lapuk. Anakku… Setelah engkau membaca surat ini,terserah padamu! Apakah engkau sadar dan akan kembali atau engkau ingin merobeknya.

Wassalam,
Ibumu
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

10 ILMUWAN yang Mati Bunuh diri dan Penyebabnya

Berikut Ini 10 ILMUWAN yang Mati Bunuh diri & Penyebabnya

1.Alan Turing
Alan Turing, ilmuwan Inggris amat cakap di bidang matematika, logika dan kriptografer. Boleh dibilang ia ilmuwan Inggris terbesar abad ke-20. Sering dianggap sebagai bapak ilmu komputer modern, Turing memberikan formalisasi tentang konsep algoritma dan perhitungan dengan mesin Turing. Dengan tes Turing, ia membuat kontribusi yang signifikan dan provokatif bagi perdebatan mengenai kecerdasan buatan: “Apakah mungkin mesin sadar dan bisa berpikir?” Dia kemudian bekerja di National Physical Laboratory dan menciptakan salah satu desain pertama untuk komputer yang mampu menyimpan program. Pada tahun 1948 ia pindah ke Universitas Manchester untuk bekerja pada Manchester Mark I. Di sinilah ia kemudian memunculkan salah satu komputer paling awal di dunia.

Selama Perang Dunia II Turing bekerja pada pusat pemecah kode Inggris di Bletchley Park. Untuk beberapa waktu lamanya ia menjadi kepala Hut 8 yang bertanggung jawab untuk kriptanalisis angkatan laut Jerman. Dia bertanggung jawab atas sebagian besar pelanggaran kode Enigma Jerman.

Pada tahun 1952, Turing dihukum karena insiden Acts of Gross Indecency, setelah ia mengakui hubungan seksualnya dengan sesama jenis. Ia diberi pilihan: penjara 18 bulan atau pengebirian kimia yang berefek pada pembesaran payudara. Ia memilih yang kedua.

Pada tanggal 8 Juni 1954, Turing tak sanggup lagi menahan hinaan dan rasa sakit atas hukuman yang diterimanya. Ia kemudian makan apel yang dicampur dengan sianida.

2.Wallace Carothers
Wallace Hume Carothers adalah seorang kimiawan Amerika yang namanya dikait-kaitkan dengan penemuan nylon. Setelah menerima gelar Ph.D, ia mengajar di beberapa universitas sebelum ia disewa oleh Perusahaan DuPont untuk mengerjakan riset fundamental. Di sana ia menjadi pimpinan kelompok di laboratorium DuPont’s Experimental Station yang banyak melakukan penelitian tentang polimer. Selain nilon, ia juga meletakkan dasar bagi terciptanya Neoprene.

Setelah penemuan monumentalnya, Carothers menderita depresi akibat ‘inventor’s block, ditambah lagi oleh kematian adiknya. Puncaknya ia meminum racun pada tahun 1937 saat usianya menginjak 41 tahun.

3.George Eastman
Eastman
George Eastman lahir di Waterville, New York, pada 1854. Ia mendirikan Eastman Kodak Company. Ia juga menemukan roll film yang membantu mengangkat derajat dunia fotografi dan memudahkan pembuatan film. Pada 1874, Eastman tertarik pada fotografi, tapi merasa frustrasi dengan lapisan piring kaca dengan emulsi cair yang harus digunakan sebelum dikeringkan. Pada tahun 1884, ia mematenkan media fotografi yang menggantikan pelat kaca rapuh dengan emulsi-foto yang dilapisi gulungan kertas. Penemuan roll film sangat mempercepat proses rekaman beberapa gambar. Pada tanggal 4 September 1888 Eastman mendaftarkan merk dagangnya, Kodak.

Tahun 1932, Eastman bunuh diri. Ia meninggalkan sebuah catatan yang berbunyi: “Pekerjaanku sudah selesai. Mengapa menunggu?” Ia dimakamkan di Rochester, New York?

4.Nicolas Leblanc
Ilmuwan satu merupakan ahli kimia dan ahli bedah berkebangsaan Prancis yang terkenal karena menjadi orang pertama yang memproduksi soda dari garam biasa. Ia lahir pada tahun 1742, Leblanc mengembangkan minatnya di bidang kedokteran pada usia muda. Ia mendaftarkan diri ke College of Surgeons Paris pada 1759. Pada 1780, ia menjadi dokter rumah tangga dari Louis Philip II, Duke of Orleans.

Pada 1775, Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis menawarkan hadiah siapa saja yang bisa memproses garam menjadi abu soda. Pada 1791, Nicolas Leblanc berhasil membuat natrium karbonat menggunakan garam dan asam sulfat. Hadiah yang dijanjikan pun diberikan kepadanya. Atas penemuannya itu, pabrik bisa memproduksi 320 ton abu soda per tahun.

Dua tahun setelah penyerahan hadiah, pemerintah revolusioner Perancis membatalkan hadiah yang diterima Leblanc. Selanjutnya, pada 1802 Napoleon memberikan pabrik (tetapi bukan hadiah uang) kepadanya. Tapi Leblanc yang terlanjur kecewa tidak mampu untuk menjalankan pabrik. Akhirnya, ia bunuh diri pada tahun 1806.

5. Edwin Armstrong
Edwin Armstrong yang lahir pada 18 Desember 1890 merupakan seorang insinyur listrik Amerika yang menemukan radio FM. Untuk pertama kalinya, ia mulai menggagas radio FM saat di universitas dan mematenkan gagasannya pada 1914. Tetapi, banyak pihak yang menghalang-halangi gagasannya itu. Di antaranya Radio Corporation of America yang berpikir bahwa gagasannya akan menghancurkan radio AM menghentikan kemajuan nya.

Karena putus asa, frustasi dan beranggapan bahwa radio FM tidak akan pernah berhasil, Armstrong melompat dari lantai 13 apartemennya di tahun 1954. Ia berusia 63 pada waktu itu.


6.Hans Berger
Hans Berger lahir di Neuses, Jerman pada tahun 1873. Ia dikenal sebagai orang pertama yang merekam electroencephalograms (EEGs) dengan objek manusia. Ia juga menemukan the rhythmic Alpha brain waves.
Berger belajar ilmu kedokteran, neurologi, psikiatri dan psikologi di Universitas Jena. Namun, ia lantas berkonsentrasi pada bidang neurologi dan mengikuti karya rintisan yang dilakukan oleh ilmuwan Inggris, Richard Caton. Ia berhasil mencatat EEG manusia pada tahun 1924. Kesuksesannya ini memberinya jalan untuk menemukan gelombang alfa dan manjelaskan–untuk kali pertama–bahwa epilepsi memiliki efek pada otak. Terganggu oleh bangkitnya Nazisme dan efek Perang Dunia II, Berger gantung diri pada 1 Juni 1941.

7.Valeri Legasov
Valeri Alekseevich Legasov adalah seorang ilmuwan Soviet terkemuka di bidang kimia anorganik dan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Uni Soviet. Ia juga ketua komite penyelidikan bencana Chernobyl pada 26 April 1986.

Setelah bencana Chernobyl, Legasov menjadi anggota kunci dari komisi pemerintah yang dibentuk untuk menyelidiki penyebab bencana dan untuk merencanakan likuidasi akibatnya. Pada bulan Agustus 1986, ia menyajikan laporan dari delegasi Soviet pada pertemuan khusus Badan Energi Atom Internasional di Wina. Laporannya memukul rekan Barat dengan kedalaman analisis dan kejujuran penuh dalam membahas konsekuensi dari tragedi itu.

Sikap tegas dan terbuka yang ditunjukkan Legasov, walau bagaimanapun, kemudian menyebabkannya harus menghadapi banyak masalah. Salah satunya, pemerintah Soviet sangat tidak nyaman dengan keterusterangan dan kekakuan prinsipnya. Akibatnya, dalam kurun waktu 1986-1987 namanya dua kali gagal masuk ke dalam daftar orang-orang yang akan dianugerahi gelar Pahlawan Buruh Sosialis. Bahkan, Gorbachev sendiri yang mencoret namanya. Setelah terkena radiasi di tanah Chernobyl, kesehatan Legasov mulai memburuk. Ia juga mengalami depresi berat. Karena itulah, ia memutuskan bunuh diri pada 27 April 1988.

Pada 20 September 1996, Presiden Rusia Boris Yeltsin, menganugerahi Legasov gelar kehormatan Pahlawan Federasi Rusia (anumerta) untuk keberanian dan kepahlawanann yang ditampilkan selama proses likuidasi dari efek bencana Chernobyl.

8.Ludwig Boltzmann
Ludwig Eduard Boltzmann adalah seorang fisikawan Austria yang terkenal di bidang mekanika statistik dan termodinamika statistik. Dia juga salah satu pendukung utama teori atom. Ia lahir di Wina, 20 Februari 1844, Boltzmann kuliah di University of Vienna, dan mendapatkan gelar Ph.D pada usia 22. Tiga tahun kemudian ia menjadi profesor matematika-fisika di Universitas Graz. Impiannya untuk menjadi profesor fisika teoritis tercapai pada tahun 1893 di Universitas Wina. Ia berhasil menggeser mentor lamanya, Joseph Stefan.

Akan tetapi, di balik semua kesuksesannya, Boltzmann menderita gangguan bipolar. Sebuah derita yang kemudian menyebabkannya bunuh diri. Ia bunuh diri saat berlibur bersama keluarganya. Ia dimakamkan di Wina. Pada nisannya terdapat guratan.

9.David Kelly
David Christopher Kelly, nama lengkapnya. Ia salah seorang pegawai Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) seklaigus ahli senjata biologi dan mantan inspektur Perserikatan Bangsa bidang senjata di Irak. Keraguannya terhadap dokumen WMD yang disusun oleh Pemerintahan Blair menyebabkannya terjerumus ke dalam skandal politik dan ia dipaksa untuk menghadiri sidang Komite Parlemen. Seorang pria sederhana, David Kelly, seolah terpanggang dalam sidang Komite Parlemen.

Pada tanggal 17 Juli 2003, Kelly berjalan seharian melintasi Oxfordshire. Ia juga dilaporkan telah menelan 29 obat penghilang rasa sakit dan menyayat pergelangan tangannya. Namun, banyak tokoh, termasuk anggota parlemen dan paramedis meragukan penyebab pasti kematian Kelly.

10.Viktor Meyer
Viktor Meyer, pakar kimia berkebangsaan Jerman ini memiliki kontribusi besar atas kimia organik dan anorganik. Di samping itu, pria yang lahir di Berlin pada tahun 1848 ini juga menciptakan suatu alat untuk mengukur kepadatan uap dan menemukan tiofena.

Meyer adalah seorang workaholic. Mungkin lantaran kegilaannya pada pekerjaan, sistem sarafnya mulai terganggu. Setelah serangkaian gangguan mental, ia akhirnya bunuh diri menggunakan sianida pada tahun 1897. Ia meninggal pada usia 49.


Demikianlah tentang 10 ILMUWAN yang Mati Bunuh diri & Penyebabnya.
Semoga dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat.