10 ILMUWAN yang Mati Bunuh diri dan Penyebabnya
Berikut Ini 10 ILMUWAN yang Mati Bunuh diri & Penyebabnya
1.Alan Turing
Selama Perang Dunia II Turing bekerja pada pusat pemecah kode Inggris di Bletchley Park. Untuk beberapa waktu lamanya ia menjadi kepala Hut 8 yang bertanggung jawab untuk kriptanalisis angkatan laut Jerman. Dia bertanggung jawab atas sebagian besar pelanggaran kode Enigma Jerman.
Pada tahun 1952, Turing dihukum karena insiden Acts of Gross Indecency, setelah ia mengakui hubungan seksualnya dengan sesama jenis. Ia diberi pilihan: penjara 18 bulan atau pengebirian kimia yang berefek pada pembesaran payudara. Ia memilih yang kedua.
Pada tanggal 8 Juni 1954, Turing tak sanggup lagi menahan hinaan dan rasa sakit atas hukuman yang diterimanya. Ia kemudian makan apel yang dicampur dengan sianida.
2.Wallace Carothers
Setelah penemuan monumentalnya, Carothers menderita depresi akibat ‘inventor’s block, ditambah lagi oleh kematian adiknya. Puncaknya ia meminum racun pada tahun 1937 saat usianya menginjak 41 tahun.
3.George Eastman
Eastman
George Eastman lahir di Waterville, New York, pada 1854. Ia mendirikan Eastman Kodak Company. Ia juga menemukan roll film yang membantu mengangkat derajat dunia fotografi dan memudahkan pembuatan film. Pada 1874, Eastman tertarik pada fotografi, tapi merasa frustrasi dengan lapisan piring kaca dengan emulsi cair yang harus digunakan sebelum dikeringkan. Pada tahun 1884, ia mematenkan media fotografi yang menggantikan pelat kaca rapuh dengan emulsi-foto yang dilapisi gulungan kertas. Penemuan roll film sangat mempercepat proses rekaman beberapa gambar. Pada tanggal 4 September 1888 Eastman mendaftarkan merk dagangnya, Kodak.
Tahun 1932, Eastman bunuh diri. Ia meninggalkan sebuah catatan yang berbunyi: “Pekerjaanku sudah selesai. Mengapa menunggu?” Ia dimakamkan di Rochester, New York?
4.Nicolas Leblanc
Pada 1775, Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis menawarkan hadiah siapa saja yang bisa memproses garam menjadi abu soda. Pada 1791, Nicolas Leblanc berhasil membuat natrium karbonat menggunakan garam dan asam sulfat. Hadiah yang dijanjikan pun diberikan kepadanya. Atas penemuannya itu, pabrik bisa memproduksi 320 ton abu soda per tahun.
Dua tahun setelah penyerahan hadiah, pemerintah revolusioner Perancis membatalkan hadiah yang diterima Leblanc. Selanjutnya, pada 1802 Napoleon memberikan pabrik (tetapi bukan hadiah uang) kepadanya. Tapi Leblanc yang terlanjur kecewa tidak mampu untuk menjalankan pabrik. Akhirnya, ia bunuh diri pada tahun 1806.
5. Edwin Armstrong
Karena putus asa, frustasi dan beranggapan bahwa radio FM tidak akan pernah berhasil, Armstrong melompat dari lantai 13 apartemennya di tahun 1954. Ia berusia 63 pada waktu itu.
6.Hans Berger
Berger belajar ilmu kedokteran, neurologi, psikiatri dan psikologi di Universitas Jena. Namun, ia lantas berkonsentrasi pada bidang neurologi dan mengikuti karya rintisan yang dilakukan oleh ilmuwan Inggris, Richard Caton. Ia berhasil mencatat EEG manusia pada tahun 1924. Kesuksesannya ini memberinya jalan untuk menemukan gelombang alfa dan manjelaskan–untuk kali pertama–bahwa epilepsi memiliki efek pada otak. Terganggu oleh bangkitnya Nazisme dan efek Perang Dunia II, Berger gantung diri pada 1 Juni 1941.
7.Valeri Legasov
Setelah bencana Chernobyl, Legasov menjadi anggota kunci dari komisi pemerintah yang dibentuk untuk menyelidiki penyebab bencana dan untuk merencanakan likuidasi akibatnya. Pada bulan Agustus 1986, ia menyajikan laporan dari delegasi Soviet pada pertemuan khusus Badan Energi Atom Internasional di Wina. Laporannya memukul rekan Barat dengan kedalaman analisis dan kejujuran penuh dalam membahas konsekuensi dari tragedi itu.
Sikap tegas dan terbuka yang ditunjukkan Legasov, walau bagaimanapun, kemudian menyebabkannya harus menghadapi banyak masalah. Salah satunya, pemerintah Soviet sangat tidak nyaman dengan keterusterangan dan kekakuan prinsipnya. Akibatnya, dalam kurun waktu 1986-1987 namanya dua kali gagal masuk ke dalam daftar orang-orang yang akan dianugerahi gelar Pahlawan Buruh Sosialis. Bahkan, Gorbachev sendiri yang mencoret namanya. Setelah terkena radiasi di tanah Chernobyl, kesehatan Legasov mulai memburuk. Ia juga mengalami depresi berat. Karena itulah, ia memutuskan bunuh diri pada 27 April 1988.
Pada 20 September 1996, Presiden Rusia Boris Yeltsin, menganugerahi Legasov gelar kehormatan Pahlawan Federasi Rusia (anumerta) untuk keberanian dan kepahlawanann yang ditampilkan selama proses likuidasi dari efek bencana Chernobyl.
8.Ludwig Boltzmann
Akan tetapi, di balik semua kesuksesannya, Boltzmann menderita gangguan bipolar. Sebuah derita yang kemudian menyebabkannya bunuh diri. Ia bunuh diri saat berlibur bersama keluarganya. Ia dimakamkan di Wina. Pada nisannya terdapat guratan.
9.David Kelly
Pada tanggal 17 Juli 2003, Kelly berjalan seharian melintasi Oxfordshire. Ia juga dilaporkan telah menelan 29 obat penghilang rasa sakit dan menyayat pergelangan tangannya. Namun, banyak tokoh, termasuk anggota parlemen dan paramedis meragukan penyebab pasti kematian Kelly.
10.Viktor Meyer
Meyer adalah seorang workaholic. Mungkin lantaran kegilaannya pada pekerjaan, sistem sarafnya mulai terganggu. Setelah serangkaian gangguan mental, ia akhirnya bunuh diri menggunakan sianida pada tahun 1897. Ia meninggal pada usia 49.
Demikianlah tentang 10 ILMUWAN yang Mati Bunuh diri & Penyebabnya.
Semoga dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat.
Tweet |