Budidaya Tanaman Kacang Hijau
Budidaya Tanaman Kacang Hijau - Kacang
hijau merupakan jenis tanaman yang berasal dari India dan ditanama di seluruh
Asia. Indonesia sendiri tanaman berprotein nabati tinggi ini menempati urutan
ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang
tanah. Selain bermanfaat sebagai kuliner, kacang hijau juga bermanfaat untuk
kesehatan. Misalnya untuk mengurangi lemak jahat dalam tubuh, mengatur hormnon,
menghambat pertumbuhan tumor.
Melihat
begitu banyak manfaat dari kacang hijau, tidak heran jika banyak sekali
permintaan dari konsumen. Baik dari konsumen rumah tangga, home industri maupun
dari pabrik. Hal ini tentu dapat kita manfaatkan sebagai ladang usaha untuk
bertanam kacang hijau. Akan tetapi sebelum menanamnya terlebih dahulu kita
harus memilih tanah liat
berlempung (mengandung bahan organic, aerasi dan drainase), struktur tanah
gembur (pH 5,8-7,0 optimal 6,7) sebagai lahan penanaman. Selain itu kita juga
harus memilih masa yang tepat. Pada lahan sawah,
tanaman kacang hijau ditanam pada musim kemarau sesudah padi. Sementara di lahan tegalan dilakukan di awal sampai musim
hujan.
Apabila syarat utama (lahan dan
musim) sudah kita penuhi selanjutnya kita lakukan tahapan-tahapan berikut:
1. Menyiapkan
Benih
Syarat
benih yang layak dijadikan bibit adalah dari varietas unggul nasional yang
telah baku di jumpai di pasaran. Jenis unggulan tersebut adalah kacang hijau
betet, Merak,
Betet, Walet, Gelatik, Murai, dll. Kebutuhan benih 15-20 kg/ha. Syarat benih
bebas hama, seragam bebas kotoran dan berumur pendek.
2. Pengolahan
lahan
- Pada lahan bekas padi, tidak perlu
dilakukan pengolahan tanah. Tunggul padi hanya perlu dipotong pendek dan
dibersihkan dan beri saluran drainase dengan jarak 3 - 5 m.
- Pada lahan tegalan atau bekas
tanaman palawija lain (jagung) perlu pengolahan tanah misalnya pembajakan, kemudian
dihaluskan dan diberi saluran irigasidengan jarak 3 - 5 m.
3. Cara tanam
- Pada musim hujan, digunakan jarak
tanam 40 cm x 15 cm sehingga mencapai populasi 300 - 400 ribu tanaman/ha.
- Pada musim kemarau digunakan Jarak
tanam 40 cm x 10 cm sehingga populasinya sekitar 400-500 ribu tanaman/ha.
- Pada bekas tanaman padi, penanaman
kacang hijau tidak boleh lebih dari 5 hari sesudah padi dipanen. Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur tidak lebih
dari 7 hari.
4. Pemupukan
Menurut
kami bahan yang paling baik untuk
pemupukan adalah pupuk organik berupa pupuk kandang atau kompos. Akan tetapi lahan
sawah bekas tanaman padi tidak perlu dilakukan pemupukan.
5. Penyiangan
Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada usia 2 dan 4 minggu.
Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada usia 2 dan 4 minggu.
6. Pengairan
Tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap memerlukan pengairan terutama pada periode kritis yaitu pada waktu perkecambahan, menjelang berbunga dan pembentukan polong.
Tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap memerlukan pengairan terutama pada periode kritis yaitu pada waktu perkecambahan, menjelang berbunga dan pembentukan polong.
7.
Pengendalian hama dan penyakit
Sebenarnya pengendalian hama dan penyakit ini
bisa kita minimalisir dengan pemulihan bibit yang unggul. Akan tetapi pengendalian
juga dilakukan dengan menggunakan pestisida
8. Panen
Kacang
hijau telah siap untuk dipanen apabila warnanya berubah dari hijau menjadi
hitam atau coklat dan kering.
Panen dengan cara dipetik dan polong segera dijemur selama 2 - 3 hari hingga
kulit mudah terbuka. Akan tetapi keterlambatan panen dapat
mengakibatkan polong mudah pecah.
Dari
awal kita telah memahami begitu banyak manfaat kacang hijau. Kami pun juga
sudah menjelaskan secara terperinci mengenai langkah-langkah Budidaya Tanaman Kacang Hijau di Sawah. Jadi tidak ada salahnya kita manfaatkan kacang hijau ini
sebagai ladang usaha yang menjanjikan. Jangan lupa untuk membaca Budidaya Tanaman Vanili Dalam Pot.
Tweet |