Cara Budidaya Ayam Petelur -
Ayam petelur yaitu ayam betina yang khusus dipelihara untuk diambil telurnya. Sedangkan ayam unggas yaitu berasal dari ayam utan dan itik liar yang ditangkep dan kemudian dipelihara bisa bertelur lumayan banyak. Ayam petelur dibudidayakan tujuannya adalah untuk produksi yang banyak, selain itu ayam petelur tidak hanya telurnya saja yang bisa diambil, tetapi dagingnya pun juga bisa dimanfaatkan. Ayam yang dibudidayakan untuk diambil dagingnya dikenal dengan ayam broiler, sementara kalo yang dipelihara untuk diambil telurnya dikenal dengan ayam petelur. Dalam budidaya ayam petelur dibedakan menjadi dua yaitu ayam petelur putih dan ayam petelur coklat, itu dilandaskan pada warna kulit ayam itu sendiri.
Dalam
budidaya ayam petelur terdapat persilangan dan proses seleksi yang bertujuan untuk mendapatkan ayam petelur ayam unggul. Jenis ayam petelur dibagi menjadi 2 (dua) tipe yaitu :
Tipe Ayam Petelur Ringan
Tipe ayam petelur ringan adalah ayam petelur putih. Ciri-ciri ayam petelur ini memiliki badan yang kurus/ramping/mungil/kecil dan memiliki mata bersinar. Sedangkan bulunya berwarna putih bersih dan memiliki jengger merah. Asal Ayam ini dari galur murni white leghhorn. Aya tipe ini sangat susah dicari, tetapi komersial dan banyak dijual belikan di Indonesia dengan berbagai nama.
Tipe Ayam Petelur Medium
Ayam petelur ini memiliki bobot tubuh yang cukup berat. Meskipun begitu, berat ayam ini masih diantara ayam broiler dan ayam petelur ringan. Maka dari itu ayam tipe ini disebut ayam petelur medium. Sedangkan untuk tubuh ayam tipe ini tidak kurus dan juga tidak gemuk. Ayam tipe ini telurnya banyak dan juga menghasilkan daging yang banyak pula. Ayam petelur medium disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya cokelat, maka tipe ayam ini disebut ayam petelur cokelat yang pada umumnya memiliki warna bulu yang coklat pula.
Penyiapan Saran dan Peralatan untuk ayam petelur ini adalah sebagai berikut :
Kandang
-
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 °C.
- Kelembaban berkisar antara 60–70%.
- Penerangan atau pemanasan kandang sesuai degan aturan yg ada.
- Tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak
melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang bagus.
- Jangan membuat kandang degn permukaan lahan yg berbukit karena
menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila
turun hujan, sebaiknya kandang dibangun degn sistem terbuka agar hembusan
angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.
- Untuk kontruksi kandang tidak harus dgn bahan yg mahal, yg penting kuat, bersih & tahan lama.
- Perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti
tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat
obat-obatan & sistem alat penerangan.
1. Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistem :
A. Sistem kandang koloni
Sistem satu kandang untuk banyak ayam yang terdiri dari ribuan ekor ayam petelur.
B. Sistem kandang individual
Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang
tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang untuk satu ekor ayam.
Kandang sistem ini banyak digunakan dalam peternakan ayam petelur
komersial.
2. Jenis kandang berdasarkan lantai :
A. Kandang dgn lantai liter
- Kandang sebaiknya dibuat dengn lantai yg dilapisi kulit padi, pesak/sekam
padi & kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni.
B. Kandang dgn lantai kolong berlubang
- Lantai untuk sistem ini terdiri dari bambu dengn lubang2
diantaranya, yangg nantinya untuk membuang tinja ayam dan langsung ketempat penampungan.
C. Kandang dengan lantai campuran liter dgn kolong berlubang
- Perbandingan pembuatan kandang ini 40% luas lantai kandang untuk
alas liter dan 60% luas lantai dgn kolong berlubang (terdiri dari 30%
dikanan & 30% di kiri).
Peralatan
1. Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap
yang bocor dan air hujan tidak ada yg masuk walau angin kencang. Tebal
litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit
padi/sekam dgn sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasil serutan
kayu dgn panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
2. Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit
telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yg
cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan di dinding kandang dengan
lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah
pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan
terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari
kawat hingga telur langsung ke luar sarang stlah bertelur dan dibuat
lubang yg lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
3. Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding
dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari
luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih
rendah dari tempat bertelur.
4. Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu,
almunium atau apa saja yang kuat & tdk bocor juga tdk berkarat.
Untuk tempat grit dengan kotak khusus.
Penyiapan Bibit
Ayam petelur yg akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
-
Ayam petelur harus sehat & tdk cacat fisiknya.
- Pertumbuhan & perkembangan normal.
- Ayam petelur berasal dari bibit yg diketahui keunggulannya.
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)
-
Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yg sehat.
- Bulu tampak halus & penuh serta baik pertumbuhannya.
- Tidak terdpt kecacatan pada tubuhnya.
- Anak ayam mempunyak nafsu makan yg baik.
- Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
- Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Pemeliharaan
Sanitasi & Tindakan Preventif
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan
merupakan usaha pencegahan penyakit yng paling murah, hny dibutuhkan
tenaga yang terampil/ulet aja. Tindakan preventif dgn memberikan
produk nasa yang berupa poc nasa + viterna + hormonik dgn cara dicampurkan pada minuman dari ayam setelah masuk kandang serta memberikan
vaksin pada ternak ayam.
Pemberian Pakan
Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
A. Fase starter (0 – 4 minggu)
Pada Pakan fase starter tediri atas : protein 22 – 24%, lemak 2,5%, serat
kasar 4%, kalsium 1%, dan fosfor 0,7 – 0,9%. Kuantitas pakan dibedakan
menurut golongan umur, yaitu sbg berikut :
-
Minggu I (umur 1 – 7 hari) : 17 gr/hari/ekor.
- Minggu II (8 – 14 hari) : 43 gr/hari/ekor.
- Minggu III (umur 15 – 21 hari) : 66 gr/hari/ekor.
- Minggu IV (umur 22 – 29 hari) : 91 gr/hari/ekor.
Dan pada Fase starter kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu :
-
Minggu ke pertama (1-7 hari) 1,8 liter/hari/100 ekor.
- Minggu ke dua (8-14 hari) 3,1 ltr/hari/100 ekor.
- Minggu ke tiga (15-21 hari) 4,5 ltr/hari/100 ekor.
- Minggu ke empat (22-29 hari) 7,7 ltr/hari/ekor.
Jangan lp menambahkan produk nasa yg berupa poc nasa + viterna +
hormonik ke dlm air minumnya dengan dosis 12.5 cc/ 10 liter air minum.
B. Fase finisher (umur 30-57 hari)
Pakan fase finisher terdiri atas : protein 18,1 – 21,2%, lemak 2,5%,
serat kasar 4,5%, kalsium 1%, dan fosfor 0,7 – 0,9%. Kuantitas pakan
dibedakan menurut golongan umur, yakni sebagai berikut :
-
Minggu V (umur 30 – 36 hari): 111 gr/ hari/ ekor.
- Minggu VI (37 – 43 hari): 129 gr/ hari/ ekor.
- Minggu VII (umur 44 – 50 hari): 146 gr/ hari/ ekor.
- Minggu VIII (umur 51 – 57 hari): 161 gr/ hari/ ekor.
Dan pada Fase finisher kebutuhan air minum terbagi dalam masing-masing minggu yaitu :
-
Minggu ke lima (30-36 hari) 9,5 ltr/hari/100 ekor.
- Minggu ke enam (37-43 hari) 10,9 ltr/hari/100 ekor.
- Minggu ke tujuh (44-50 hari) 12,7 ltr/hari/100 ekor.
- Minggu ke delapan (51-57 hari) 14,1 ltr/hari/ekor.
Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Dan jgn lupa menambahkan produk nasa yang berupa poc nasa + viterna +
hormonik ke dalam air minumnya dengan dosis 12.5 cc/ 10 liter air
minum.
Pencegahan Penyakit
Serangan penyakit dapat dicegah dengan menjaga kebersihan kandang.
Kandang hrs selalu dibersihkan. Jika ada bagian yang rsk, harus
segera diperbaiki. Agr kebal dr penyakit yang disebabkan virus, ayam
perlu diberi vaksinasi. Vaksinasi untuk ayam antara lain vaksin NCD,
vaksin cacar, dan vaksin anti-RCD. Ayam yang akan divaksinasi harus
dalam keadaan sehat. Dosis vaksin juga harus tepat. Selain itu, alat
yang digunakan juga harus steril.
Jgn lupa menambahkan produk nasa yang berupa poc nasa + viterna +
hormonik ke dalam air minumnya dengan dosis 12.5 cc/ 10 liter air
minum.Dan apabila ayam sudah menghasilkan telur maka pemberian produk
nasa cuma viterna + poc nasa saja dan lakukan pemberian ke ternak per 3
hari sekali.
Pemanenan
Telor sebaiknya dipanen 3 (tiga) kali sehari, yaitu pada pagi, siang dan
juga sore hari. Dengan demikian, kerusakan isi telur akibat virus dapat
dihindari atau dikurangi. Telur selanjutnya diletakkan di atas egg tray
(nampan telur). Telur abnormal harus dipisahkan dari telur normal.
Telur normal berbentuk oval, bersih, dan berkulit mulus. Beratnya
sekitar 57,6 gram dengan volume 66 cc. Sementara telur abnormal adalah
telur yang terlalu kecil, terlalu besar, bentuknya lonjong, atau
kulitnya retak.