Jilbab Dari Segi Kesehatan
Pada dasarnya memang jilbab dapat membuat yang memakainya menjadi sehat, karena pakaian yang menutup seluruh tubuh, kecuali tangan (telapak tangan dan punggung tangan) serta wajah dapat mencegah sinar radiasi ultra violet C penyebab penyakit Kanker Kulit. Karena jumlah radiasinya sangat sedikit, selama ini sinar ultra violet C jarang diperhitungkan, tidak seperti sinar ultra violet A dan B. Akan tetapi dikarenakan usia bumi yang semakin tua serta rusaknya lapisan ozon dan atsmosfer bumi akibat pemakaian Freon dan bahan adiktif gas-gas lainnya, sinar ultra violet C semakin mudah masuk ke bumi. Ada dua argumentasi ilmiah tentang anjuran memakai jilbab untuk wanita.
Pertama, ternyata, kulit wanita lebih tipis dibanding laki-laki, serta mempunyai jumlah pigmen yang lebih rentan terkena kanker kulit.
Kedua, bahwa untuk dapat menyerap sinar matahari yang bermanfaat untuk kesehatan cukup dari bagian wajah dan telapak tangan. Sedangkan, untuk menghindar dari sinar ultra violet C, pakaian sudah melakukan fungsinya sebagai tabir surya, dan untuk dua bagian tubuh yang lain (telapak tangan dan wajah) cukup dengan memakai kosmetik tabir surya. Itu pun dilakukan hanya pada waktu sinar matahari mulai membahayakan kulit, yaitu pada jam 10 pagi sampai jam 4 sore. Jilbab dapat mencegah kontak langsung antara kulit terlindung dari bahaya sinar ultra violet matahari secara langsung. Secara ilmiah hal itu terbukti bahwa terkena sinar matahari secara langsung dapat menyebabkan berbagai macam penyakit kulit yang berbahaya bagi manusia. Penyakit kulit tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Sunburn (Terbakar Sinar Matahari)
Sunburn terjadi akibat sengatan matahari yang kadarnya melebihi daya tahan kulit terhadap UV, seperti luka bakar karena api, baik gejala maupun tingkatannya. Sunburn terjadi pada orang berkulit cerah setelah terkena terik matahari kurang dari seperempat jam. Sedangkan, orang berkulit coklat (gelap) mampu bertahan di bawah terik matahari yang sama selama 3 - 9 jam.
Gejala sunburn tidak tampak seketika setelah terkena sinar matahari, tetapi baru terlihat setelah beberapa waktu. Gejalanya bermula dari rasa perih dan muncul warna merah. Rasa perih akan mencapai puncak setelah 6 - 48 jam tersengat matahari. Umumnya, hal itu mengakibatkan terjadinya pembengkakan kulit, terutama kulit kaki.
b. Solar Keratoses (Peradangan Kulit Luar)
Akibat penyakit ini, kulit akan terlihat seperti sisik-sisik kasar yang tampak pada bagian yang terbakar. Keadaaan ini dapat berkembang menjadi kanker kulit yang menyerang sel gepeng squamous cell.
Radang juga sering dijumpai pada tempat-tempat yang berulangkali terkena sengatan sinar matahari, terutama punggung tangan dan wajah. Bagian wajah yang sering radang hidung, tonjolan pipi, bibir atas, dan dahi. Penyakit ini sering terjadi pada orang yang bekerja di area terbuka dalam jangka waktu lama. Pencegahan bisa dilakukan dengan melindungi kulit dari sinar UV.
c. Solar Urticaria (Gatal-gatal Karena Matahari)
Penyakit ini terjadi pada pria maupun wanita, meskipun cukup jarang dijumpai. Kebanyakan kasus terjadi sebelum usia 40 tahun. Gejalanya langsung terlihat seketika setelah terkena sengatan matahari. Penyakit ini biasanya menyerang wajah dan punggung tangan. Kondisi ini akan semakin parah seiring dengan makin lamanya seseorang terkena sengatan matahari.
d. Kanker Kulit
Semua jenis kanker kulit diakibatkan karena terkena sinar matahari, terutama saat matahari terik-teriknya, yakni dari jam 10 pagi sampai 4 sore. Sinar UV bisa merusak DNA dalam sel-sel kulit dan mengubahnya menjadi tumor kanker. Adapun daerah yang paling potensial terkena kanker kulit ialah wajah, telapak tangan, lengan dan betis.
Kulit-kulit yang terkena sunburn lebih potensial terkena kanker kulit. Seperti orang-orang yang menjemur tubuhnya dalam keadaan telanjang secara berkala. Sinar-sinar tersebut dapat merusak atau minimal melemahkan sel-sel antibodi yang tersebar di permukaan kulit. Akibatnya, pertumbuhan tumor kanker pun semakin ganas. Sinar-sinar tersebut juga berpengaruh pada kesehatan kulit dan keindahannya.
Disamping melindungi dari kanker kulit ada beberapa manfaat lain mengenakan jilbab bagi kesehatan, seperti :
- Menjaga Kesehatan Rambut
Dengan berjilbab dapat melindungi rambut dari debu, sinar UV dan polusi, sehingga rambut lebih terjaga kesehatan dan kebersihannya. Interaksi rambut secara langsung dengan dunia luar bisa membuat warna kemilau rambut jadi kusam.
- Lebih Higienis dan Tahan Terhadap Penyakit
Kebiasaan mengenakan jilbab dapat membuat kebiasaan hidup bersih sehingga terhindar dari penyakit. Beberapa pekerjaan bahkan ada yang mewajibkan menggunakan penutup kepala. Misalnya perawat, pekerja di restoran atau rumah makan, klinik dan lain-lain. Penutup kepala dapat mencegah dari kontaminasi virus.
Demikian artikel Jilbab Dari Segi Kesehatan, semoga bermanfaat.
Tweet |