Anda pernah mengalami rematik? Sudah mencoba berbagai macam obat rematik dan
belum berhasil? Mungkin ada baiknya Anda mencoba ramuan herbal untuk
menangkal rematik. Namun, sebelum membahas
cara mengobati rematik, kita belajar dulu mengenai apa yang dimaksud dengan rematik.
Rematik adalah penyebab rasa sakit pada otot dan
jaringan ikat, tapi tidak sampai mempengaruhi persendian. Akan tetapi
kalau gejalanya telah mempengaruhi satu atau beberapa persendian,
biasanya dijuluki artritis. Nah apabila hal tersebut telah berlangsung
lama, barulah dinamakan rematik artritis.
Professor V. Wright dalam arthritis and
corner replacement
(1987) menyebut rematik artritis sebagai penyakit yang lazim menyerang
persendian kaki dan tangan, terutama pada ruas-ruas jari dan persendian
kaki jari, tangan, lutut, tumit, dan leher. Dalam jangka waktu lama,
peradangan tersebut bisa mengakibatkan kerusakan persendian yang pada
akhirnya bisa membawa kelumpuhan atau cacat.
Rematik artritis lebih sering menyerang persendian penopang badan,
seperti pinggul, lutut, dan tulang belakang. Awalnya, penyakit ini
nyaris tanpa gejala. Umumnya penderita hanya merasakan tidak enak badan
dan nafsu makan berkurang. Asam urat yang berlebih dalam darah juga
berpotensi memicu gangguan rematik, ini seringkali dialami mereka yang
berusia diatas 40 tahun.
Pada usia 40 tahun lebih, asam urat yang berlebih akan mengkristal pada
persendian dan pembuluh kapiler dekat persendian. Akibatnya saat
persendian digerakkan terjadi gesekan antar kristal sehingga menimbulkan
rasa nyeri. Bila telah kronis, penumpukan akan menyebabkan cairan getah
bening yang bertugas sebagai pelumas tidak berfungsi. Akibatnya,
persendian sama sekali tidak dapat digerakkan.
Masalahnya, asam urat sendiri diproduksi secara alami oleh tubuh. Selain
itu, meningkatnya asam urat juga bisa disebabkan oleh faktor makanan
dan minuman yang dikonsumsi. Khususnya makanan yang berkadar karbohidrat
dan protein tinggi seperti kacang-kacangan, emping mlinjo, daging
khususnya jeroan, ikan, dan coklat. Juga minuman yang mengandung kafein
seperti kopi, teh, dan gula.
Mengatasi Rematik Artritis Dengan Herbal
Berdasarkan penelitian yang terdapat pada jurnal Agriculture Food
Chemical, ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapat mencegah bahkan
menyembuhkan rematik artritis. Senyawa tersebut adalah fenol yang
bersifat antibakteri, anti radang dan aktif dapat menghilangkan rasa
sakit setempat. Dan juga senyawa flavanoid yang bersifat antioksidan,
yang dipercaya dapat menghambat pembentukan asam urat.
1. Cakar kucing (Acalypha indica)
Cakar kucing termasuk tumbuhan obat dari family jarak-jarakan. Nama
lainnya adalah lelatang atau rumput kekosongan. Sebagai herba semusim,
cakar kucing tumbuh tegak dengan tinggi30-50 cm, bercabang dengan garis
memanjang.
Tumbuhan ini memiliki ciri daunnya berselang bentuk bulat lonjong sampai
lancip, tepinya bergerigi, dengan panjang 2,5 cm - 8 cm, lebar 1,5 cm -
3,5 cm. Daun tumbuhan ini, di Indonesia biasanya digunakan untuk obat
luka, bisul, dan bengkak.
Cara pemakaian cakar kucing bisa ditumbuk halus dan dicampur minyak
kelapa, kapur, dan garam sebagai obat urut untuk rematik artritis.
2. Kumis Kucing (Orthosipon Aristatus)
Tumbuhan ini merupakan salah satu tumbuhan yang banyak digunakan sebagai
obat batu ginjal, radang saluran yang berhubungan dengan ginjal, radang
selaput lendir kantung kemih, dan rematik akibat asam urat.
Dalam Journal Etnopaharmacology (1992) menyebutkan bahwa daun kumis kucing mengandung vegetable 12%
dengan kadar kalium mencapai 600-700 mg/100g daun segar, lalu terdapat
0,2% kelompok flavanoid lipophilic, termasuk sinensetin, flanonol
glycoside, inositol, fitosterol dan saponin.
Hasil uji coba teh kumis kucing juga menunjukkan adanya bahan
antimikroba, yang mencegah penimbunan cairan dan gas berat dalam rongga
perut. Teh kumis kucing juga bisa menambah pengeluaran getah empedu oleh
hati dan memperlancar aliran empedu.
3. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
Tumbuhan ini sudah tidak asing lagi di masyarakat kita karena telah
banyak digunakan diantaranya untuk mengobati penyakit hepatitis, batu
empedu, dan gangguan penyakit perut.
Claeson dalam Planta Medica menyebut temulawak ini mengandung minyak
terbang sekitar 3,8% dengan senyawa arcurcumene, xanthorrizol, dan
germacrene. Senyawa fenolic sesquiterpene xanthorrizol ditemukan pada
temulawak jenis khusus.
Rimpang temulawak mengandung senyawa curcuminoids yang bisa berfungsi
sebagai antioksidan, antiradang, melarutkan protein, menurunkan tingkat
triglyceride darah pada diabetes, serta senyawa curcumin yang meyebabkan
padatnya kadar kelenjar empedu.
4. Jahe (Zingiber Officinale)
Tumbuhan ini juga mengandung senyawa kelompok fenol sehingga memiliki
khasiat sebagai obat. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Leung dan
Foster, Encyclopedia of common
healthy ingridient
use in foods, drugs, and cosmetics menyebutkan bahwa rimpang jahe dapat
mencegah infeksi pada luka, antiradang rematik artritis, menurunkan
kadar kolesterol dalam darah, menurunkan tekanan darah, dan antitumor.
5. Sereh (Cymbopogon citratus)
Bonggol sereh ini banyak digunakan sebagai bumbu penyedap masakan dan
minuman. Anda yang bertempat tinggal di tanah Pasundan, pasti mengenal
minuman yang disebut bandrek yang terbuat dari bonggol sereh.
Dalam pengobatan tradisional, bonggol sereh sering digunakan sebagai
obat yang berhubungan dengan usus. Sedangkan untuk pengobatan rematik
biasanya dari minyak yang dihasilkan dari tumbuhan tersebut.
Cara menggunakan bahan diatas tersebut untuk Obat rematik adalah sebagai berikut :
1. Ambil seluruh bagian tanaman cakar kucing sebanyak sekitar 40 gram segar atau 10 gram kering,
2. Ambil daun kumis kucing sekitar 90 gram segar atau 30 gram kering
3. Siapkan rimpang jahe sebesar satu jempol, lalu tumbuk atau diparut
4. Siapkan rimpang temulawak sebesar satu jempol, lalu tumbuk atau diparut
5. Siapkan 2 batang bonggol sereh
6. Rebus semua herbal diatas dalam sebuah kendi yang berisi 1 liter air.
7. Rebus hingga mendidih
8. Hasil rebusannya diminum 2 hari sekali.
Demikianlah
cara mengobati rematik artritis. Semoga bermanfaat..