Panduan Usaha Budidaya Ternak Jangkrik
Salah
satu peluang usaha yang sangat menjanjikan saat ini adalah budidaya jangkrik.
Kenapa saya katakana demikian. Karena saat ini para petani sudah tidak lagi
tertarik untuk membudidayakan jangkrik sementara permintaan di pasar masih
sangat besar. Usaha jangkrik ini juga sangat minim resiko. Keberhasilan bisa
mencapai 90%.
Jika
anda tertarik melakukan budidaya jangkrik maka hal pertama yang harus anda
lakukan adalah menyiapkan lokasi untuk budidaya. Syaratnya lokasi harus teduh,
tidak ada predator, lokasi jauh dari kebisingan (pasar, jalan raya, pabrik,
dll). Apabila lokasi sudah tersedia maka kita tinggal melakukan tahapan-tahapan
berikut ini:
1. Pembuatan
kandang jangkrik
Kandang bisa
kita buat dari kayu tripleks atau kardus bekas. Kita buat persegi panjang
dengan tinggi 30 – 50cm dan lebar 120 – 200. Atap kandang dilapisi koran atau
daun kelapa/daun pisang/daun jati/daun tebu/serabut kelapa.
2. Pembibitan
jangkrik
Telur jangkrik
dimasukkan ke dalam kain lembab. Telur tersebut akan menetas 2-3 hari kemudian
dan akan menetas rata sekitar 4 – 5 hari.
Setiap 400 gram telur akan menghasilkan 80 kg jangkrik umur 35 hari (1 kg
jangkrik kurang lebih 1.000 ekor).
3. Pemeliharaan
Jangkrik
Usahakan kandang
harus selalu sesuai dengan habitat aslinya yaitu lembab dan gelap. Kaki
penyangga kandang dialasi mangkuk berisi air dan minyak tanah untuk menghindari
semut. Namun air tersebut harus diganti setiap dua hari sekali.
4. Pemberian
makan jangkrik
Untuk pemeberian
makan jangan sampai telat karna dapat menyebabkan saling makan. Jangkrik yang
berusia 1 – 10 hari diberi makan pur ayam. Setelah melewati usia sepuluh hari
diberi makan sayur-sayuran seperti jagung muda, gambas, wortel, sawi dll.
5. Pemanenan
jangkrik
Ketika Jangkrik berusia
35 hari atau sudah bersayap maka jangkrik siap dipanen. Selain bisa memanen
jangkrik, kita juga bisa menjual telurnya ke peternak jangkrik.
Tweet |